Kamis, 29 November 2012

Seni Tari Daerah Madura

Tari ronding dan topeng di madura, jawa timur, sudah ada beberapa sekolah di Pamekasan yangsudah mengajarkan tari rondhing dan tari topenggethak,” kata Kepala seksi (Kasi) Pembina Seni Sejarah dan Nilai-Nilai Tradisional, Dinas Pemuda Olah Raga dan Kebudaan (Disporabud) Pamekasan, Halifaturrahman, kepada ANTARA di Pamekasan, Jumat.


Ia menjelaskan lembaga pendidikan yang mulai mengajarkan tari topeng gethak dan tarirondhing berkisar enam lembaga pendidikan, namun masih dua lembaga yang mulai terlihat berhasil yakni SDN Laden dan SDN Gladak AnyarII Pamekasan.
Menurut Holifaturrahman, dua jenis tari ini mulai diajarkan kepada para siswa sebagai kegiatan ektrakurikuler, karena merupakan jenis kesenian unggulan di Pamekasan.
“Selain itu, kedua jenis tari ini sudah mendapatkan hak paten dari Menteri Hukum dan HAM sebagai tari hasil kreasi warga Pamekasan,” katanya.
Ia mengatakan di Pamekasan sendiri sebenarnya banyak jenis kesenian tradisional yang mulai berkembang, seperti tari pecot, tari samper nyecceng, dan tari dhanggak.
“Tari pecot itu jenis tari yang biasa ditampilkan pada acara pembukaan karapan sapi dan tarisamper nyecceng merupakan tari khas Madura yang biasanya ditampilkan pada acara karnaval, sedang tari dhanggak merupakan tari-tarian yang berkembang di kalangan masyarakat pesisir,” katanya.
Namun, katanya, dari berbagai jenis tari tersebut yang banyak diminati dan secara sosial budaya dinilai cocok dengan kondisi kabupaten adalah tari topeng gethak dan tari rondhing.
Tari topeng gethak merupakan jenis seni tari yang diminati raja-raja Pamekasan di zaman dulu dan diciptakan oleh warga Kecamatan Proppo yang merupakan tempat kerajaan Pamekasan berdiri untuk pertama kalinya.
Sementara tari rondhing menggambarkan semangat perjuangan warga Pamekasan, karena itutari rondhing ini sering juga disebut dengan tari baris, sebab tari ini dulunya merupakan refleksi dari perjuangan warga Pamekasan dalam memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan Belanda.
“Atas dasar pertimbangan itulah maka Pemkab Pamekasan menetapkan kedua jenis tari sebagaitari unggulan yang perlu dikembangkan dan dilestarikan,” kata Halifaturrahman.
Menurut pelatih tari rondhing dan tari topeng gethak Pamekasan, Lukman Hakim, para siswa di Pamekasan pada umumnya suka mempelajari kedua jenis kesenian tari tersebut.
Dari beberapa siswa yang dibinanya di Pamekasan, katanya, semuanya bisa menampilkan kedua jenis tarian tradisional tersebut dengan sempurna.
“Kalau dari sisi latihan dan semangat tidak ada masalah. Sekarang, tinggal dukungan dari pemerintah untuk tetap melestarikan kedua jenis tarian yang merupakan warisan budaya leluhur ini,” pungkasnya.

sumber : http://ariemoesahwi.blogspot.com/2011/01/seni-tari-daerah-madura.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar